Minggu, 03 Maret 2013

Sang Maestro Panji

Film documenter berjudul Selamanya Mutiara ini menceritakan tentang Mimi Rasinah, seorang wanita paruh baya yang merupakan penari handal, yang terkenal baik di dalam maupun di luar negeri. Maestro yang berasal dari Indramayu ini sudah mulai belajar menari dari ayahnya, Lastra, yang juga seorang penari sejak berumur lima tahun dengan didikan yang sangat keras dan disiplin. Pada umur sembilan tahun Rasinah pun melakukan ritual yang dinamakan Tirakat, yaitu berpuasa dengan ketentuan-ketentuan tertentu. Dari latihan hingga ritual-ritual tersebut dilaksanakan Rasinah dengan disiplin hingga kini ia menjadi penari yang handal.

Pada zaman dulu, penari Topeng, khususnya Tari Panji umumnya adalah lelaki. Namun karena Rasinah merupakan anak perempuan, dan ayahnya ingin anaknya dapat mewarisi kemampuannya, Rasinah pun menjadi salah satu wanita yang meneruskan kebuadayaan Tari Topeng Panji ini. Tari Topeng Panji inilah yang membawa Rasinah menjadi seorang maestro dan ia mulai memperkenalkan Tari Topeng Panji ini ke luar negeri. Kini di usianya yang senja Rasinah masih terus mencoba melestarikan kebudayaan Tari Topeng ini melalui sanggarnya yang berada di Indramayu. Tidak hanya melatih tari, Rasinah pun dapat melatih memainkan alat-alat musiknya.

Melalui fim ini, kita dapat menyaksikan bahwa ketekunan Rasinah dari kecil membuat ia dapat menjadi seorang maestro yang membawa budaya kesenian Indonesia. Tidak hanya sembarang belajar, ritulal-ritual dan adat-adat tertentu pun diperlukan. Rasinah mematuhi aturan-aturan tersebut hingga sekarang ia bisa menjadi seorang penari handal.

Tidak hanya itu, film ini juga menggambarkan kecintaan Rasinah terhadap kesenian Tari Topeng Panji tersebut. Rasinah bahkan sempat mengatakan bahwa ia ingin meninggal ketika berada di atas panggung. Rasinah begitu gigih melestarikan kesenian ini, demi kecintaannya pada Tari Topeng Panji ini, beliau mau-mau saja jika disuruh menari untuk hajatan-hajatan kecil. Padahal, dengan umurnya yang sudah senja, alangkah lebih nyaman jika ia terus berada di luar negeri dan menari di sana. Tapi tetap, beliau kembali ke Indonesia untuk melestarikan Tari Topeng Panji.